Selasa, 07 Oktober 2014

pemandian guci

sejarah

Guci terletak di kaki gunung Slamet,bagian utara dengan ketingian 1500 meter dari permukaan air laut.mempunyai udara yang sejuk dengan suhu 20 derajat celcius, guci berawal dari sebuah pedukuhan yang bernama kaputihan ( masih suci ) yang memperkenalkan kaputihan adl Kyai Ageng Klitik (Kyai Klitik). Yang bernama asli Mas Arya Hadiningrat. Suatu saat desa kaputihan mengalami bencana ( berupa panen yang gagal,penduduk yang terkena penyakit gatal, untuk mencari petunjuk dari Alla SWT maka kyai Klitik melakukan semedi, Allah memberi petunjuk agar penduduk desa kaputihan meningkatkan iman dan rasa bersyukur, dan untuk masalah penyakit gatal masyarakat agar minum dari air kendi (GUCI) yang sudah di doakan oleh sunnan Gunung jati,dan pada kesempatan itu pula sunnan gunung jati juga mendoakan sumber air panas di desa kaputihan untuk menyembuhkan penyakit. Semenjak itu karena kendi (GUCI) berisi air yang sudah di doakan oleh sunnan Gunung jati,dan di tinggal di desa kaputihan dan selalu di gunakan untuk sarana pengobatan, maka sejak saat itu masyarakat sekitar meyebut – nyebutkan GUCI,GUCI sehingga Kyai Klitik selaku kepala dukuh kaputihan mengubahnya menjadi desa guci,dan Beliau menjadi lurah pertamanya. Guci peninggalan Eyang Sutajaya itu berada di musium nasional setelah pemerintahan Adipaten Berebes Raden cangkraningrat membawaw musium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar